Laman

Minggu, 19 Maret 2017

Kitab Al Kabair - Bab Goncang dan Kacau

Silahkan simak dan download kajian Kitabu Al Kabair (Bab Goncang dan Kacau) yang disampaikan oleh  Ustadz Abu Abdirrohman Utsman Wahyudi di Masjid Daarus Salaf Bukit Kencana Meteseh Semarang 


[ 36:13 | 5.2 MB ]  -  Download


Minggu, 12 Maret 2017

Aqidah Tohawiyah - Iman Kepada Kitab ,Rosul, dan Takdir Allah

Silahkan simak dan download kajian Aqidah Tohawiyah tentang Iman kepada Kitab dan Rosul Allah yang disampaikan oleh  Ustadz Abu Abdirrohman Utsman Wahyudi di Masjid Daarus Salaf Bukit Kencana Semarang. 

Pembahasan :
Aqidah adalah keyakinan yang mengikat kuat pada hati seseorang

Kisah Nabi Samuel pada Tafsir  Ibnu Katsir Surat Al Baqoroh: 246.
Kisah penemuan jasad Nabi Daniel di zaman kekholifaan Umar pada Syarh Kitabu Tauhid.  Kisah ini hasan, Kisah dimana Umar berusaha menjauhkan manusia dan para sahabat dari kesyirikan. Diriwayatkan oleh abu Alyah : Pada peristiwa penaklukan Kustur (wilayah rusia),Kami masuk ke baitul mal(gudang harta)  disitu terdapat kasur, diatasnya ada jasad. Tepat disisi kepalanya ada mushaf, kami ambil mushaf tersebut kemudian diserahkan ke Umar. 
Maka Umar memanggil Ka'ab Al Akhbari untuk menerjemahkan mushaf tsb ke bahasa arab. Sebelum jasad tsb dikubur, umar memerintahkan membuat kuburan sebanyak 13 kuburan di siang hari, pada malam harinya jasad tsb baru dikubur pada salah satu 13 kuburan tadi dengan tujuan tidak diketahui manusia, sebab bisa jadi orang-orang akan memuja kuburan tsb. Ditanyakan kepada Abu Alyah : apa yang biasa dilakukan orang-orang pada jasad tsb, diceritakan kebiasaan orang-orang ketika tidak turun hujan, jasad tsb beserta tempat tidurnya dikeluarkan dari gudang. Maka turunlah hujan.
 

Siapakah jasad ini ? Abu Alyah menjawab : orang-orang mengenalnya dengan nama Daniel (Nabi Daniel). dikisahkan Jasad Nabi Daniel sudah berusia kurang lebih 300 tahun, jasadnya masih utuh dan rambut yang tersisa pada bagian tengkuknya. 
(Sesungguhnya dagingnya para nabi itu tidak dirusak oleh bumi).

Hukumnya berdoa untuk dipanjangkan umur:
Dari Ummu Habibah (istri Nabi Muhammad) ketika berdoa dihadapan Nabi :
"Ya Allah senangkanlah aku, panjangkanlah umurku dengan adanya suamiku (Rasululloah) begitu juga dengan bapakku (Abu Sufyan),  dan juga saudara laki-laki ku (Muawiyah)"
Maka Nabi berkata : "Sungguh engkau (Ummu Habibah) telah meminta kepada Allah tentang ajal yang telah ditetapkan oleh Allah, kalaulah sekiranya engkau meminta berdoa kepada Allah, maka berdoalah untuk berlindung dari siksa neraka dan siksa kubur karena doa ini lebih afdhol".


Dari Imam Nawawi : Hikmah dibalik larangan Nabi pada doa meminta panjang umur yaitu
  1. Berdoa untuk selamat dari siksa dari api neraka dan kubur adalah ibadah.
  2. Agar kita tidak pasrah pada takdir saja dengan tidak mengambil sebab (tidak mau berusaha)
Penjelasan makna asli dari doa berikut untuk kebaikan dunia:

   آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Kebaikan didunia bukan berarti memiliki harta yang banyak dan sebagainya. Akan tetapi makna yang aslinya adalah   "ilmu yang bermanfaat dan amalan yang soleh". Inilah kebaikan hakiki di dunia. Tidak ada gunanya ilmu yang banyak tetapi tidak ada amalannya, begitu juga banyak amal tapi tidak didasarkan pada ilmu.

Tafsir surat Ar Ra'd Ayat : 38-39  (Masalah Takdir)

يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ 

Allah menghapuskan sesuatu dan menetapkan sesuatu. Para ulama menjelaskan bahwa Allah menghapuskan takdir dan menetapkan takdir. Tambahan dan pengurangan pada takdir itu adalah lembaran-lembaran takdir yang ada disisi malaikat, takdir yang tidak berubah adalah takdir yang ada di lauhil mahfud.



[ 1:50:04 | 12.6 MB ]  -  Download