Silahkan simak dan download Fiqih romadhon. keutamaan keutamaan bulan romadhon diantaranya : puasa Ramadhan termasuk rukun Islam, dibuka pintu surga dan ditutup pintu neraka, AlQuran diturunkan di bulan Ramadhan, ada malam Lailatul qodar yang lebih baik dari seribu bulan, sebab diampuni dosa, Alloh Ta'ala yang membalas langsung puasa ramadhan, orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, umroh di bulan Ramadhan seperti haji bersama dengan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam dari hadits 'Abdulloh bin 'Abbas Radhiyallahu 'Anhuma ketika Ummu Sinan alanshoriyah bertanya kepada beliau yang diriwayatkan oleh imam Bukhori dan Muslim, demikian juga keutamaan yang lain.
yang disampaikan oleh Ustadz Abu Abdirrohman Utsman Wahyudi di Masjid Ahlussunnah Bukit Mawar, Perum Sendang Mulyo Semarang.
Silahkan simak dan download Fiqih romadhon: perkara perkara yang hendaknya dipersiapkan menghadapi romadhon diantaranya bertaubat, berdoa agar bisa mengisi bulan romadhon dengan baik, gembira dengan datangnya romadhon, membayar hutang puasa, mempersiapkan ilmu, meninggalkan pekerjaan yang tidak terlalu penting untuk digunakan waktunya untuk beribadah. Pembahasan tentang Permasalahan i'tikaf dan membayar fidyah bagi orang yang tidak mampu puasa.
yang disampaikan oleh Ustadz Abu Abdirrohman Utsman Wahyudi di Masjid Ahlussunnah Bukit Mawar, Perum Sendang Mulyo Semarang.
Silahkan simak dan download Fiqih romadhon: wajibnya puasa romadhon di tahun yang kedua hijriah, Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam beliau meninggal di bulan robi'ul awwal tahun kesebelas hijriah sehingga beliau puasa romadhon sembilan kali. Hadits tentang berbuka dengan kurma adalah dho'if karena ada rowi Ummu rooikh robab bintu shulai' yang tidak diketahui keadaannya, tetapi secara kedokteran sangat bagus karena perut yang kosong lebih menerima sesuatu yang manis. Hendaknya berniat puasa romadhon di malam hari.
yang disampaikan oleh Ustadz Abu Abdirrohman Utsman Wahyudi di Masjid Ahlussunnah Bukit Mawar, Perum Sendang Mulyo Semarang.
Riyadhush Sholihin. Bab 65: mengingat kematian dan memendekkan angan angan. Ayat ayat yang berkaitan dengan bab ini diantaranya bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian.
Riyadhush Sholihin. Bab 65: mengingat kematian dan memendekkan angan angan. Ayat ayat yang berkaitan dengan bab ini, diantaranya bahwa apabila datang kematian tidak akan mampu diakhirkan.
Riyadhush Sholihin. Bab 65: mengingat kematian dan memendekkan angan angan. Hadits no 573: jadilah engkau di dunia seperti orang yang asing atau di dalam perjalanan.
Riyadhush Sholihin. Bab 65: mengingat kematian dan memendekkan angan angan. Hadits no 574: sepantasnya seseorang senantiasa wasiat tertulis disampingnya agar senantiasa merasa akan menghadap Alloh Ta'ala. Hadits no 575: Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam membuat garis sebagai penggambaran seseorang dan kematian.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 1. Tata cara haji atau manasik haji yang paling lengkap adalah hadits Jabir bin Abdillah Rodhiyallahu 'anhuma yang diriwayatkan oleh imam Muslim dan hadits ini mencukupi menyebutkan dari awal sejak dari Madinah sampai pulang. Berangkat dari miqot dzul khulaifah dari Madinah bersama para shohabat Rodhiyallahu 'anhum yang banyak.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 2. Setelah sampai Mekah kemudian thowaf dimulai dari rukun atau tiang yang ada hajar Aswad boleh mengisyaratkan atau memegang hajar Aswad berjalan agak cepat tiga kali dan jalan biasa empat kali kemudian sholat dibelakang Maqom Ibrahim kemudian Sa'i dari Shofa ke Marwah , maka selesai umroh, kemudian menuggu sampai tanggal delapan Dzulhijjah.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 3. Setelah tanggal delapan Dzulhijjah menuju Mina lalu sholat dhuhur, ashar, magrib, isya, dan shubuh di Mina , kemudian setelah terbit fajar tanggal sembilan Dzulhijjah menuju Arofah setelah sholat dhuhur dan ashar yang dijama' wuquf di Arofah sampai matahari tenggelam, kemudian penjelasan berikutnya.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 4 . Setelah wuquf di Arofah setelah dhuhur (boleh mulai dari waktu dhuhur tanggal sembilan sampai sebelum fajar tanggal sepuluh Dzulhijjah) kemudian ketika matahari tenggelam berangkat ke Muzdalifah untuk sholat Maghrib, isya, shubuh, kemudian langsung ke masy'aral Harom (gunung kecil di Muzdalifah), kemudian ketika matahari akan terbit beliau pergi ke mukhassir suatu lembah antara Muzdalifah dan Mina, kemudian keterangan berikutnya.
Silahkan simak dan download Muqaddimah Ushul tafsir. Lanjutan fasal kedua: perselisihan diantara salaf kebanyakannya adalah khilaf tanawwu'. Kadang kadang dimaksudkan tentang sesuatu adalah makna yang dikandung di dalam lafadz tersebut seperti lafadz alquddus maksudnya adalah bahwa Alloh Ta'ala bersih dari kekurangan kekurangan, lafadz assalam maksudnya bahwa mahluq mahluq selamat dari kedholiman Alloh Ta'ala, Al mu'min maksudnya bahwa Alloh Ta'ala membenarkan Rosul Rosul Nya dengan diantaranya memberikan mu'jizat, walaupun itu semua adalah dzat Alloh Ta'ala.
yang disampaikan oleh Ustadz Abu Abdirrohman Utsman Wahyudi di Masjid Ahlussunnah Bukit Mawar, Perum Sendang Mulyo Semarang.
Silahkan simak dan download Tathhirul i'tiqod 'an adronil ilhad/ pembersihan keyakinan dari noda noda penyelewengan. fasal 2: tidak bermanfaat keyakinan seseorang bahwa Alloh pencipta dengan keyakinan boleh beribadah kepada selain Alloh Ta'ala walaupun untuk mendekatkan diri kepada Alloh Ta'ala. Berkata Al imam Ibnu abil 'izzi bahwa kadang kadang diantara mereka dari orang orang musyrikin arab ataupun selain mereka ada yang meyakini bahwa sesembahan mereka ada sesuatu yang bisa memberikan manfaat atau bahaya, dengan tanpa Alloh Ta'ala menciptakannya. Dewa dewa yang diibadahi oleh orang orang Hindu pimpinan nya ada tiga atau trimurti, yaitu Brahma sebagai pencipta, Wisnu sebagai penjaga, Siwa sebagai penghancur, dan keyakinan ini termasuk kesyirikan menurut agama Islam.
yang disampaikan oleh Ustadz Abu Abdirrohman Utsman Wahyudi di Masjid Ahlussunnah Bukit Mawar, Perum Sendang Mulyo Semarang.