Laman

Minggu, 21 Agustus 2016

Syarh Arba'in An Nawawiyah Hadist ke 9 - 10

بِسْمِ اللّهِ الرَّحمنِ الرَّحيمِ

Terjemahan Arba'in An Nawawiyah dan Penjelasannya
Hadist ke 9 -10




Hadist No.9


الحديث العاشر
 [ عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : إن الله تعالى طيب لا يقبل إلا طيبا وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال تعالى { يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا } وقال تعالى { يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم } ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء : يا رب يا رب ومطعمه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام فأنى يستجاب له ] رواه مسلم

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu 'anhu berkata :berkata Rosulullohi shalollohu 'alaihi wasalam :”sesungguhnya Alloh Ta’ala itu adalah bagus, dan tidaklah mau menerima kecuali dari yang bagus. Dan sesungguhnya Alloh memerintahkan kaum mukminin dengan sesuatu yang Alloh perintahkan juga kepada para Rosul. Maka Alloh berfirman :(wahai para rosul makanlah dari yang bagus dan beramalah dengan amalan yang sholeh) dan firman Alloh :(wahai orang-orang yang beriman makanlah kalian dari yang bagus dari apa-apa yang aku rezekikan kepada kalian). Kemudian beliau shalollohu 'alaihi wasalam menyebutkan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan yang panjang, rambutnya tidak teratur dan berdebu, sambil mengangkat kedua tangannya kelangit dan berkata ya Robby ya Robby. Sedangkan makanannya adalah dari yang harom dan pakaiannya dari harom dan kenyang dari yang harom. Lalu bagaimana doanya bisa dikabulkan?.” 
(diriwayatkan oleh imam Muslim no, 1015). 

Berkata Al Imam Ibnu Daqiq al-Ied rohimahullohu Ta’ala (218) : makna kalimat (Lalu bagaimana doanya bisa dikabulkan?) yakni bagaimana mungkin bisa dikabulkan doa orang yang demikian sifatnya, Karena dia tidaklah pantas untuk dikabulkan doanya. Akan tetapi kadang-kadang Alloh mengabulkan doanya, sebagai bentuk pemuliaan dan kelembutan serta kedermawanan Alloh terhadap dia . Berkata Syaih Utsaimin rohimahullohu Ta’ala (207) : makna (tidaklah mau menerima kecuali dari yang bagus) yakni bahwa Alloh tidak mau menerima kecuali sesuatu yang baik dari perkataan, perbuatan, dan sebagainya, dan segala sesuatu yang buruk maka akan tertolak disisi Alloh, dan tidaklah diterima oleh Alloh kecuali sesuatu yang baik.

Hadist No.10


الحديث الحادي عشر
 [ عن أبي محمد الحسن بن علي بن أبي طالب سبط رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وريحانته رضي الله عنهما قال : حفظت من رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم دع ما يريبك إلى ما لا يريبك ] رواه الترمذي والنسائي وقال الترمذي : حديث حسن صحيح

Dari Abu muhamad Al hasan bin Ali bin Abi tholib rodhiyallohu 'anhuma cucu dan kesayangan Rosululloh shalollohu 'alaihi wasalam berkata : aku menghapal dari (perkataan) Rosululloh shalollohu 'alaihi wasalam :” tinggalkanlah apa-apa yang engkau ragu-ragu padanya kepada apa-apa yang engkau tidak ragu-ragu padanya”. 

*** diriwayatkan oleh Imam At tirmidzy (sunan at tirmidzy no. 2518) dan Imam An nasai (sunan an nasai, no.5811) dan berkata Imam At tirmidzy : hadits hasan shohih. 

Derajat hadits : Shohih, dan dishohihkan oleh Asy Syaih Al Albany di Irwaul Gholil no.12.

Berkata Syaih Utsaimin rohimahullohu Ta’ala (222): semua ini dengan syarat bukan dari was was ,apabila muncul dari waswas/suka ragu ragu maka tidak boleh menoleh padanya, dengan cara meninggalkan yang meragukan kepada yang tidak meragukan. Oleh karena itu para ulama rohimahullohu Ta'ala mengatakan : keraguan jika terlalu banyak maka tidak diperhatikan, karena hal itu adalah waswas.

سبحانك اللهم ربنا وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك و أتوب إليك

Abu Abdirrohman Utsman Wahyudi Al Indonisiy
(Pengajar Ma'had Daarus Salaf Semarang)


Semarang, 15 Jumadil Awal 1437

Tidak ada komentar:

Posting Komentar