Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 1. Tata cara haji atau manasik haji yang paling lengkap adalah hadits Jabir bin Abdillah Rodhiyallahu 'anhuma yang diriwayatkan oleh imam Muslim dan hadits ini mencukupi menyebutkan dari awal sejak dari Madinah sampai pulang. Berangkat dari miqot dzul khulaifah dari Madinah bersama para shohabat Rodhiyallahu 'anhum yang banyak.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 2. Setelah sampai Mekah kemudian thowaf dimulai dari rukun atau tiang yang ada hajar Aswad boleh mengisyaratkan atau memegang hajar Aswad berjalan agak cepat tiga kali dan jalan biasa empat kali kemudian sholat dibelakang Maqom Ibrahim kemudian Sa'i dari Shofa ke Marwah , maka selesai umroh, kemudian menuggu sampai tanggal delapan Dzulhijjah.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 3. Setelah tanggal delapan Dzulhijjah menuju Mina lalu sholat dhuhur, ashar, magrib, isya, dan shubuh di Mina , kemudian setelah terbit fajar tanggal sembilan Dzulhijjah menuju Arofah setelah sholat dhuhur dan ashar yang dijama' wuquf di Arofah sampai matahari tenggelam, kemudian penjelasan berikutnya.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 4 . Setelah wuquf di Arofah setelah dhuhur (boleh mulai dari waktu dhuhur tanggal sembilan sampai sebelum fajar tanggal sepuluh Dzulhijjah) kemudian ketika matahari tenggelam berangkat ke Muzdalifah untuk sholat Maghrib, isya, shubuh, kemudian langsung ke masy'aral Harom (gunung kecil di Muzdalifah), kemudian ketika matahari akan terbit beliau pergi ke mukhassir suatu lembah antara Muzdalifah dan Mina, kemudian keterangan berikutnya.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 5. Kemudian setelah melewati mukhassir sebelum terbit matahari bergerak lewat Thoriq alwustho yang keluar ke jamroh alkubro yang disisi asysyajaroh tempatnya diantara Muzdalifah dan Mina (belum masuk Mina) yang menunjukkan setelah dari mukhassir menuju jamroh alkubro atau jamroh aqobah melewati jamroh aluula atau sugro dan jamroh alwustho, tanggal sepuluh Dzulhijjah, setelah sampai di jamroh aqobah melempar jamroh atau kerikil tujuh kali di waktu Dhuha, kemudian menuju manhar/ tempat menyembelih/ memotong di Mina dan menyembelih disitu kemudian melanjutkan thowaf ifadhoh di Mekah kemudian sholat dhuhur di Masjidil Harom, dan ini adalah diantara kegiatan sampai tanggal sepuluh Dzulhijjah.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 6. Melempar jamroh aqobah tanggal sepuluh, sedangkan tanggal sebelas, dua belas, dan tiga belas di jamroh ula, wustho , dan kubro, total kerikil ada tujuh puluh buah. Semua tempat di Mina adalah boleh dipakai untuk menyembelih binatang ternak, demikian juga semua tempat Arofah boleh untuk wukuf disitu.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5 : sifat haji dan memasuki Mekah. 7. Disunnahkan ketika masuk Mekah di siang hari dan tidur di malam hari sebelum masuk Mekah di dzi thuwa , ketika thowaf tiga kali berjalan seperti lari lari kecil kemudian empat kali berjalan biasa, dan hal ini untuk laki laki saja.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 8. mengisyaratkan dengan tongkat ke hajar Aswad kemudian mencium tongkat tersebut atau isyarat dengan tangan kanan dan mencium tangan tersebut. Melakukan idhthiba' yaitu dua kain yang tidak berjahit dengan menampakkan lengan kanan ketika selesai thowaf qudum atau thowaf umroh kemudian ketika selesai thowaf menutup kedua lengan. Boleh orang yang lemah untuk berangkat di malam hari tanggal 9 Dzulhijjah dari Muzdalifah setelah wuquf di Arofah .
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 9. Orang yang haji tidak sholat Iedul Adha karena sibuk dengan melempar jamroh dll walaupun boleh untuk sholat Ied. Yang afdhol ketika di siang hari tanggal 10 Dzulhijjah adalah melempar jamroh di aqobah kemudian menyembelih di Mina (walaupun bisa diwakilkan dan cukup membayar uang untuk membeli kambing dan semisalnya) kemudian menggundul atau mencukur rambut. Mengucapkan talbiyah berakhir dengan mulainya melempar jamroh aqobah di tanggal sepuluh Dzulhijjah setelah matahari terbit di waktu Dhuha.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 10. Sifat umroh atau tata cara umroh yang disampaikan oleh Syaikh Abdul 'Aziz bin baz Rohimahulloh.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 11. Apabila selesai menggundul tanggal 10 Dzulhijjah maka sudah tahalul awal boleh segala sesuatu kecuali jima', dan apabila selesai thowaf ifadhoh di tanggal sepuluh maka tahalul tsany atau akhir maka boleh segala sesuatu bahkan mendatangi istri.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 12. Wajib untuk bermalam di Mina tanggal 11, 12, 13 di kebanyakan malam, tetapi apabila ada keperluan penting seperti menjaga barang atau menjaga orang sakit maka boleh tidak bermalam di Mina, dan boleh bagi orang tersebut dia melempar jamroh yang tiga untuk tanggal 11 Dzulhijjah dan 12 Dzulhijjah dilakukan di tanggal 12 Dzulhijjah.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 13. Setiap putaran thowaf yang diawali di hajar Aswad menghadap ke hajar Aswad dan mengisyaratkan dengan tangan kanan lalu dicium boleh juga dengan tongkat , hanya saja sekarang tidak boleh thowaf dengan mihjan atau tongkat kecuali orang buta dan semisalnya. Yang thowaf di lantai satu harus yang pakai baju ihrom. Adapun kalau thowaf dilantai dua kira kira membutuhkan jarak 4,5 km bisa dalam waktu satu jam lebih, adapun sa'i kira kira sejauh 3,5 km dalam sekitar satu jam juga.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 14. Selesai thowaf kemudian sholat di belakang Maqom Ibrahim yaitu tempat Nabi Ibrohim 'alaihissalam membangun Ka'bah yang posisinya kira kira didepan Multazam atau pintu Ka'bah. Apabila di lantai dua thowaf nya maka setelah tanda hijau.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 15. Sifat manasik ada tiga diantaranya tamatu' yaitu ihlal dari miqot untuk umroh di bulan haji seperti di bulan Syawal kemudian halal segala sesuatu sampai ketika hari tarwiyah memakai baju ihrom dan atas dia menyembelih sembelihan kalau tidak mampu maka puasa tiga hari ketika di Mekah boleh di tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah kemudian ketika pulang ke negeri nya puasa tujuh hari.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 16. Setelah wukuf di arofah kemudian tidur malam sampai waktu fajar dan sholat shubuh di Muzdalifah dan dia adalah wajib dan itulah masy'aril Harom yang sunah di Jabal qozah. Kemudian beliau melempar jamroh aqobah tujuh lemparan dan dia adalah wajib.
Bulughul marom dengan Syarah Subulussalam. Kitabul haji. Bab 5: sifat haji dan memasuki Mekah. 17. Hadits no 34 bahwa Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam beliau ketika thowaf ifadhoh tanggal 10 Dzulhijjah tidak lari lari kecil dan tidak idhthiba' . Kemudian tanggal 11, 12, 13 melempar jamroh aqobah di waktu dhuhur sebanyak tujuh batu kerikil sebanyak tiga kali. Apabila mencukupkan dengan hari 12 Dzulhijjah maka dinamakan Nafar awal yang wajib membayar fidyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar